Surau di padang pasir
Terhadang debu bertajuk angin
Sebagai peziarah, diri terpelosok …
Jauh, dalam ke dasar tebing.
Lawas tak bersama maghrib yang raib
Bersama fajar cemerlang
Awan di atas elang datang
Debu dunia telah lalaikan bersujud
Di atas permadani yang beradang
Ribuan sia-sia gugur di altar usia
Hingga, orang gamang datang dilumat waktu jejaka
Kuduskankah asma yang mempunyai aroma keabadian
Bacalah kitab-kitab itu,
Sebelum renta dibatami rayab
Demi ayat-ayat yang sekejab diikrari karat
Tenggoklah ke seberanng mata,
Anak-anak kiwari, sedang khusuk mengaji televisi
Sedang aku dan kau
Asyik membingkai kaligrafi puisi
Di tajuk-tajuk imajinasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar